PAMEKASAN | jatimtrending.com — Tiga Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mahasiswa yang tergabung dalam ‘Cipayung Pamekasan’, Madura menggelar refleksi sumpah pemuda ke-95 di Monumen Arek Lancor, Sabtu (28/10/2023) sore.
Tiga OKP ini terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Refleksi Sumpah Pemuda tahun ini dikemas dalam bentuk ‘Mimbar Aspirasi’.
Secara bergantian, orator perwakilan dari berbagai organisasi kemahasiswaan itu berorasi mengenai berbagai polemik di Pamekasan.
Mulai dari persoalan lingkungan hidup, ketimpangan hukum dan kesenjangan sosial.
Ketua Umum PC PMII Pamekasan, Homaidi mengatakan, refleksi sumpah pemuda yang dilakukan cipayung Pamekasan ini menjadi suntikan energi awal terhadap tiga OKP tersebut untuk tetap konsisten mengawal berbagai polemik di Pamekasan.
Kata dia, sedari awal, terhitung tiga tahun peralihan kepemimpinan, PC PMII Pamekasan konsisten mengawal persoalan Galian C atau tambang ilegal yang masih marak.
“Ini menjadi konsen kami ke depan, bahwa PMII Pamekasan peduli terhadap lingkungan hidup dan ini akan menjadi tugas kita semua terutama pemuda dan masyarakat bahwa adanya Galian C ilegal ini akan berdampak buruk terhadap lingkungan kita,” kata Homaidi.
Penuturan Homaidi, bertepatan dengan momentum sumpah pemuda ini, menjadi spirit baru dalam dunia gerakan organisasi kemahasiswaan untuk kembali menyuarakan hak rakyat dan mengusut tuntas berbagai persoalan yang menjadi kegelisahan dari masing-masih organisasi kemahasiswaaan di Pamekasan.
Hal lain disampaikan Sekretaris GMNI Pamekasan, Suhada.
Kata dia, digelarnya refleksi sumpah pemuda gabungan ini untuk kembali membakar cita-cita, semangat dan api perjuangan para pemuda pendiri bangsa, khususnya di Kabupaten Pamekasan.
Penuturan dia, GMNI Pamekasan sedari awal konsisten mengawal persoalan pertanian dan persoalan buruh.
“Mereka semua hari ini masih belum sejahtera, petani hari ini baik di daerah pantura atau daerah selatan mengalami kesulitan pupuk, untik mendapatkan pupuk masih sulit, bahkan harganya sangat tinggi,” bebernya.
Sementara itu, Ketua HMI Pamekasan, Fathorrahman menyampaikan, tiga oganisasi mahasiswa besar di Kabupaten Pamekasan yang tergabung dalam Cipayung Pamekasan ini, ke depan akan berkolaborasi menjadi kontrol sosial dan kontrol ketimpangan hukum.
Terutama berkaitan dengan masalah yang tidak pro terhadap rakyat dan tidak pro terhadap masyarakat kecil, tiga kelompok organisasi mahasiswa tersebut digadang akan menjadi kontrol penguasa.
“Kami akan kontrol bersama masyarakat. Tujuan kita semua sama, ingin pamekasan ke depan lebih baik dan masyarakat Panekasan lebih sejahtera kedepannya,” inginnya.
Hal berbeda disampaikan Kiai Muda Pamekasan, RKH. Lora Abbas Muhammad Rofii Katandur yang turut diundang dalam acara refleksi sumpah pemuda bersama Cipayung Pamekasan tersebut.
Cerita dia, dirinya diajak berkumpul oleh organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Pamekasan untuk bersama-sama merefleksikan tentang kepemudaan.
Ia memastikan, secara kelembagaan, acara ini tidak unsur muatan politik praktis, dan murni untuk membangun semangat para pemuda dalam memperingati hari sumpah pemuda ke-95 tahun.
“Kami ingin menginstropeksi diri kita untuk mengingat kembali perjuangan pemuda. Tanpa pemuda, Indonesia tidak akan merdeka,” kata RKH. Lora Abbas Muhammad Rofii Katandur.
Menurut Kiai murah senyum itu, dalam acara refleksi sumpah pemuda ini semangat yang ingin ditanamkan yaitu menyongsong kesuksesan hari ini untuk masa depan.
Pendapat dia, para pemuda saat ini adalah calon pemimpin masa depan yang semangatnya harus terus digelorakan.
“Pemuda dari zaman dulu, sampai zaman sekarang dan zaman yang akan datang harus memiliki jiwa yang tidak bisa dipisahkan dalam segi nasionalisme, dan teguh terhadap Pancasila,” pesannya.