Pamekasan, Jatim Trending – Tahun ini di Kabupaten Pamekasan kembali terjadi bencana alam berupa Banjir, yang mengakibatkan warga di beberapa kelurahan dan Kecamatan tidak bisa beraktifitas secara normal, khususnya dalam mencari nafkah.
Sehingga muncullah bentuk ke prihatinan para dermawan untuk membagikan sebagian rezekinya kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Pamekasan.
Seperti halnya Mantan Kalapas Kelas 2 A Pamekasan M. Hanafi yang diketahui tiga hari berturut – turut membagikan sembako berupa nasi bungkus, vitamin dan gingseng yang disalurkan melalui mantan anak buahnya yang saat ini masih aktif di Lapas Kelas 2 A Pamekasan.
Penyaluran sembako tersebut diberikan di Jalan Sinhaji, Desa Sumendangan dan Kelurahan Patemon dan Jalan Ghazali.
M. Hanafi yang dikenal dermawan tersebut menyampaikan banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan serta banjir juga diakibatkan oleh curah hujan yang berintensitas tinggi sehingga membuat penampungan air meluap ke permukaan.
” Musibah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasanya terjadi dikarenakan curah hujan yang terus menerus dengan durasi yang lama, yang membuat tampungan air seperti sungai, danau, atau laut meluap ke permukaan daratan. Selain karena hujan, banjir juga dikaitkan dengan akibat kebiasaan kita membuang sampah sembarangan, karena sampah inilah terkadang menyebabkan tersumbatnya aliran air menuju tampungan air dan menyebabkan genangan banjir “. Tegasnya
Selain itu Hanafi menambahkan banjir tersebut terjadi akibat tingginya luapan air.
” Maka perlu di ingat Kita menjadi bijak bukan oleh ingatan masa lalu dengan janji janji politik, tetapi dengan tanggung jawab Republik Hebat untuk masa depan masyarakatnya “. Lanjut Hanafi saat dihubungi via WhatsApp nya
Terakhir Mantan Kalapas Kelas 2 A Pamekasan tersebut juga menyentil terkait tanggung jawab sebagai masyarakat, yang mana pihaknya menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh lari dari tanggung jawab.
” Disinlah kita sebagai masyarakat tidak boleh lari dari tanggung jawab karena lari dari tanggung jawab adalah pilihan para pengecut. Manusia lahir dengan takdir sebagai pemimpin dan penjaga, bukan pecundang “. Tutupnya.